Jakarta, BisnisJatim.Id – Dengan mempertahankan tingkat hunian agar terus konsisten dan bisa naik, akan berpotensi mendorong kenaikan tarif sewa di tahun 2024 dan 2026. Namun , agar tetap kompetitif, pemilik mall mungkin akan melakukan penyesuaian tarif sewa secara minimal, guna dapat menarik dan meningkatkan penyewa di pasar yang terus berkembang ini.
Ferry Salanto, Head of Research mengatakan bahwa “Meskipun alasan kenaikan tarif sewa bervariasi antara pemilik mall, salah satu pendorong utama adalah kebutuhan modal untuk melakukan perbaikan dan renovasi mall dari calon penyewa di mal yang berpotensi untuk berpartisipasi menyewa mall.”
Ferry juga menambahkan, “untuk mempertahankan profitabilitas dan kepuasan penyewa, pemilik mall harus berhati-hati dalam menyeimbangkan faktor-faktor ini, agar penyesuaian tarif yang moderat tetap bisa menjaga penyewa utama untuk tidak pergi sambil menjaga agar mall tetap kompetitif dan menarik di tengah persaingan yang keras.”
Bagi riteler, beradaptasi dengan penyesuaian biaya sewa memerlukan strategi yang harus diperhitungkan dengan baik. Pemegang merek diharapkan lebih terlibat dalam perencanaan yang teliti, membuat proyeksi penjualan dan pendapatan untuk setiap outlet-nya, guna memastikan stabilitas keuangan.
Guna mencapai hal tersebut diperlukan analisa pola dari perilaku konsumen dan menyelaraskannya dengan upaya pemasaran yang tepat. Dengan langkah tersebut, riteler diharapkan dapat mempertahankan operasional mereka saat ini sambil menjaga posisi agar tetap bisa terus bertahan di masa depan.
Memiliki pola pikir selangkah lebih maju kedepan, ini tentu menjadi penting untuk mengatasi kompleksitas di dalam dunia ritel dan menggapai sukses jangka panjang di pasar yang terus berkembang. BJ1