LABUAN BAJO-Presiden Joko Widodo bersama jajaran Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan jajaran lainnya, Rabu (10/7/2019) melakukan kunjungan kerja ke daerah pariwisata Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur dalam rangka meninjau perkembangan pembangunan infrastruktur di kawasan parawisata tersebut.
Labuan Bajo merupakan salah satu dari 4 Destinasi Pariwisata Super Prioritas 10 Bali Baru yang juga menjadi pilihan destinasi favorit wisatawan mancanegara.
Data tahun 2018 mencatat Labuan Bajo menarik kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 121.411, angka tersebut naik lebih dari 150% dibandingkan tahun 2017 yang hanya sebesar 76.612 wisatawan mancanegara.
Hadir dalam kunjungan kerja bersama Presiden Joko Widodo yaitu Menteri Perhubungan, Budi Karya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman, Ketua Tim Percepatan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas dan Ketua Pokja KEK Pariwisata, Hiramsyah S. Thaib, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat, Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch. Dula, Kapolda Nusa Tenggara Timur, Raja Rizman, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis Hidayat S., Kepala BPIW Kementerian PUPR, Hadi Sucahyono, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi, serta Bupati Kupang, Korinus Masneno.
Kunjungan kerja dilakukan meliputi area Bandar Udara Komodo, Puncak Waringin, serta Pulau Rinca serta meninjau langsung proyek penyeberangan pelabuhan yang saat ini tengah dalam perencanaa pengembangan pelabuhannya. Pembangunan pelabuhan tersebut dibantu oleh PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) yang menyediakan moda transportasi terutama di 10 Destinasi Prioritas Pariwisata (10 Bali Baru).
Dalam kesempatan ini Presiden menyampaikan antara lain mengenai pembenahan dan revitalisasi pemukiman warga Kampung Ujung, Puncak Waringin dan sekitar kawasan revitalisasi destinasi serta peningkatan kegiatan UMKM untuk kesejahteraan masyarakat sekitarnya.
Pembangunan destinasi pariwisata Labuan Bajo menuju destinasi pariwisata dunia ini turut didukung kementerian dan lembaga lainnya terkait seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Sekretariat Negara, dan lainnya.
Dalam kunjungan kerja tersebut Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR juga memaparkan mengenai pembangunan pusat cenderamata di Puncak Waringin dan Ira Puspadewi, Direktur Utama PT ASDP menjelaskan mengenai pembangunan Marina terpadu dengan fasilitas hotel dan commercial area untuk kafe, toko cenderamata, dan lainnya.
Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan, dengan adanya pembangunan moda transportasi penyeberangan, diharapkan bisa mendorong perekonomian dan ekosistem pariwisata. Moda transportasi yang aman, nyaman, serta terjangkau bagi masyarakat dan wisatawan akan meningkatkan jumlah kunjungan. “Langkah ini juga membuktikan kuatnya semangat Indonesia Incorporated untuk membangun sektor pariwisata Indonesia. Terlebih sektor ini telah ditetapkan sebagai ekonomi inti bangsa oleh Presiden,” katanya.
Di sisi lain, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman, menjelaskan bahwa standar atraksi di Labuan Bajo sudah mendunia dan dapat meraih penghargaan di kancah internasional. “Untuk itu diperlukan sinergi dari pihak pusat maupun daerah dan didukung CEO commitment yang sangat kuat,” katanya.
Dalam acara kunjungan kerja tersebut, Hiramsyah S. Thaib, Ketua Tim Percepatan Pembangunan 10 Bali Baru Kementerian Pariwisata, menuturkan bahwa dukungan penuh akan terus diberikan untuk percepatan pembangunan yang dilakukan pada 8 kabupaten di Labuan Bajo, baik pembangunan yang berkaitan dengan Atraksi, Aksesibilitas, maupun Amenitasnya. Percepatan pembangunan Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores harus dipercepat prosesnya.
“Kami sangat mendukung pembangunannya agar Labuan Bajo menjadi destinasi yang semakin mudah dikunjungi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Saya yakin ke depannya Labuan Bajo akan menjadi destinasi favorit,” ungkapnya.
Hiramsyah yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pokja KEK Pariwisata, sangat mendukung penuh rencana pembuatan 2 KEK Pariwisata di Manggarai Barat. “Pembangunan KEK Pariwisata Tanah Naga dan Tanah Mori pasti kami dukung dan diharapkan berdampak untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.” Tegasnya.
Sejak Labuan Bajo dijadikan sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Prioritas, percepatan pembangunan terus dilakukan. Dampak pembangunan terlihat sangat signifikan pada kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Labuan Bajo pada 2017 meraih sebesar Rp 70 miliar dan di tahun 2018 meningkat tajam hampir 100% hingga mencapai Rp 135 miliar.(ND)