GRESIK-PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS) berencana menambah fasilitas bongkar muat di dermaga Pelabuhan BMS di Manyar, Gresik, Jawa Timur seiring dengan peningkatan kinerja pelabuhan tersebut.
Direktur Utama PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS), Daru Julianto Wicaksono, mengatakan dengan produksi sandar kapal di dermaga BMS sekarang yang mencapai 1.620.000 ton pertahun, kemudian ketersedian fasiltitas 2 tambatan, crane kapal serta grabe-hopper, BMS berencana menambah fasilitas bongkar muat pada tahun 2022, yakni 4 unit RMPC (Railed Mobile Portal Crane) dan 2 tambatan. “Maka, pada 2022 diperkirakan kapasitas berthing okupansi akan menjadi 5.420.000 ton,” kata Daru, di sela kunjungan 115 perwakilan Industri Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) di Java Integrated Industiral and Port Estate (JIIPE) Manyar, Gresik, Kamis (4/7/2019).
Daru menjelaskan, okupansi dermaga (BOR) saat ini di pelabuhan BMS rata-rata mencapai 54,7%, atau terhitung sejak 2016 hingga 2018 mencapai sebesar 56%. Mengacu pada Standart UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) tentang pedoman keterisian dermaga curah kering, bila keterisian dermada telah mencapai batas maksimum 60% maka dianjurkan untuk membangun tambahan dermaga agar dapat menjaga performa secara stabil. Selain itu, keterisian dermaga yang melampaui 60 persen akan menyebabkan waktu kapal yang akan sandar semakin tinggi
“Harapannya, realisasi ekspansi dermaga kedepan akan dapat memperlancar Arus Logistik Nasional (ARN) seperti yang dicanangkan oleh PT Pelindo III, di mana keberadaan pelabuhan seperti Pelabuhan BMS ini merupakan bagian terpenting dari konektivitas arus barang di wilayah Indonesia,” terang Daru.
Daru memapaparkan, kinerja pelayanan usaha bongkat muat barang (stevedoring) baik luar negeri maupun dalam negeri khususnya curah kering di Pelabuhan BMS mengalami peningkatan cukup signifikan dalam 3 tahun terakhir. Performa curah kering di Pelabuhan BMS tertinggi pada tahun 2018 sebanyak 6.096 ton. “Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan bongkar muat Fertilizer/MOP sebanyak 444.435 ton dan Gandum sebesar 1.253.995 ton selama 3 tahun terakhir,” katanya.
Daru menambahkan, berdasarkan asal barang, Pelabuhan BMS masih didominasi oleh kapal berbendera asing yang membawa barang barang impor terutama curah kering. Dari segi produktifitas, arus barang masih mengalami pasang surut sejak beorperasinya pelabuhan BMS pada 2016. Dimana pada 2016 arus barang tercatat sebanyak 438.343 ton, namun pada 2017 naik hingga 1.300.377 ton dan turun menjadi 1.055.243 ton pada tahun 2018.”Tahun ini kita harapkan ada kenaikan dibandingkan tahun lalu,” tandas Daru.(NR)