SURABAYA, BisnisJatim.Id – PT Wahana Pronatura Tbk (Wapo) optimis target penjualan tahun 2022 sebebsar Rp 300 miliar bakal tercapai. Sebab itu, sisa waktu tiga bulan akan dimaksimalkan untuk memacu penjualan kopi dan rumput laut.
Menurut Direktur Utama Wapo, Artha Lovie Aprillailie, sebenarnya tahun ini pihaknya memasang target pendapatan tumbuh 5-10 persen dari tahun 2021. Namun karena situasi pasar baik didalam maupun luar negeri masih dibayangi berbagai tantangan, pihaknya memutuskan untuk mematok target pendapatan sama dengan tahun lalu yakni Rp 300 miliar.
Dia yakin target akan tercapai. Meskipun saat ini sudah mulai masuk musim hujan. Sehingga perlu kerja lebih keras lagi. Hingga 30 September 2022, pencapaian penjualan telah mencapai Rp 240 miliar. Sebab itu, sisa waktu tiga bulan akan dimaksimalkan untuk mencapai target.
“Kami masih optimis akan mencapai target Rp 300 miliar. Sisa waktu 3 bulan akan kami optimalkan. Sekitar 80 persen pendapatan kami dari penjualan kopi. Dan sisanya dari rumput laut,” kata Artha Lovie, saat paparan public di kantornya, Selasa (3/10).
Terkait suspend perdagangan saham Wapo, Iwan Setiawan, Direktur Wapo menambahkan, suspend tersebut dilakukan BEI karena kenaikan harga saham Wapo yang sangat tajam. Pada awal September 2022, harga saham Wapo masih Rp 120 per lembar saham. Namun terus mengalami peningkatan. Dan puncaknya pada tanggal 26 September 2022 harganya menjadi Rp 226 sehingga langsung di suspend.
Menurut Iwan, kenaikan harga sahama Wapo tersebut murni karena mekanisme pasar. Artinya tidak ada campur tangan dari manajemen. Namun begitu sebagai perusahaan terbuka, pihaknya harus memberikan keterbukaan informasi pada publik.
“Sejak Senin (3/10) saham Wapo sudah diperdagangkan kembali. Jadi kenaikan harga saham tersebut murni karena pasar. Namun kami tetap harus memberikan keterbukaan informsasi pada publik,” kata Iwan Setiawan.
Iwan menambahkan, pihaknya juga akan melakukan ekspansi bisnis dengan memproduksi dan memasarkan ai minum atau minuman. Ekspansi ini dilakukan karena potensi market yang cukup besar. Sebab, saat ini pola hidup sehat menjadi bagian dari masyarakat pasca adanya pandemic. Salah satunya lewat konsumi minuman yang cukup.
Selain itu, di kota-kota besar kebutuhan air minum menunjukan penigkatan signifikan. Sementara cadangan air bersih semakin berkurang. Hal ini membuat mereka berpikir praktis untuk meminum air minum dari pabrikan yang sudah siap diminum.
Namun dia enggan menjelaskan lebih detail kapan ekspansi bisnis ini akan dimula. Termasuk berapa besar kebutuhan Investasi awalnya . Sebab, pihaknya masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Semua proses perijinan kelengkapan lainnya sudah dilalui.
Untuk produskinya nanti pihaknya akan menggandeng pihak ketiga sehingga tidak peprlu membangun pabrik baru. Demikian juga distribusinya, nantinya Wapo akan kerjasama dengan pihak ketiga yang sudah memiliki pengalaman dan jaringan di dalam dan luar negeri.
“Kami akan memperkenalkan produk ini pada saat ada KTT G20 di Bali nanti. Sehingga tidak hanya dikenal di dalam negeri saja namun juga di luar negeri,” papar Iwan Setiawan. Bj7