SURABAYA – Kemajuan tekonologi informasi yang begitu pesat membuat pesaingan perusahaan penyedia layanan Big Data juga semakin ketat. Namun begitu, kini sejumlah perusahaan Big Data asal Indonesia sudah mampu bersaing dengan perusahaan Big Data dari negara maju.
Direktur PT Envy Technologies Indonesia Tbk, Mahendra MSC, mengatakan, saat ini perkembangan perusahaan IT di Indonesia tumbuh begitu. Sehingga banyak perusahaan yang fokus mengembangkan tekonologi Big Data dengan kualitas internasional.
“Sudah saatnya perusahaan Big Data Indonesia menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Sebab kualitasnya tidak kalah dengan perusahaan Big Data dari negara maju,” kata Mahendra disela acara Konferensi Big Data Indonesia 2019 di Surabaya (19/11).
Dijelaskan, market tekonologi Big Data di Indonesia cukup besar. Setiap tahunnya juga terus bertumbuh sekitar 14-18 persen. Bahkan Indonesia menjadi negara terbesar di ASEAN yang mengadopsi teknologi Big Data IoT, Artificial Intellegence dan blockchain.
Sebab itu, kalau selama ini kebutuhan teknologi Big Data banyak dipegang perusahaan asing, kini dengan perkembangan banyaknya perusahaan Big Data asli karya anak bangsa Indonesia, secara perlahan bergeser ke perusahaan Big Data asli Indonesia.
“Saat ini 65 persen komunitas binis di Indonesia kelas middle up sudah mengadopsi teknologi IoT dan Artificial intelligence,” tambah Mahendra.
Menurutnya, teknologi Big Data yang dikembangkan anak-anak bangsa Indonesia tidak kalah bila dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya. Sementara biaya yang dikeluarkan para customer pengguna teknologi big data justru lebih ringan.
Bahkan pihaknya bertekad untuk masuk ke sejumlah negara ASEAN untuk menjalin kerjasama pengembangan teknologi Big Data kedepan seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Philipina. Dia mengaku di sejumlah negara tersebut sudah ada perusahaan Big Data, namun pihaknya optimis akan diterima. Pasalnya, setiap perusahaan akan memiliki karakteristik sendirii.
Selama ini pemanfaatan tekonologi Big Data banyak digunakan untuk perusahaan seperti perbankan, finansial, medical maupun logistik. Selain bisa meningkatkan efisiensi kerja peruisahaan juga untuk meningkatkan inklusi keuangan .
“Di negara maju, pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence dan IoT mampu menghemat 25 persen dari biaya operasional. Karena itu potensi marketnya kedepan akan terus berkembang,” tandas Mahendra.
Dia mengaku untuk bisa menjadi perusahaan global, pihaknya harus melakukan kolaborasi dengan perusahaan Big dat yang sudah eksis. Sebab itu, perseroan saat ini juga melakukan kerjasama dengan Solusi247 – salah satu perusahaan Big Data yang cukup eksis di Indonesia.
Kolaborasi bisnis tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mendesain, mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi Big DataAtificial Intelligence, IoT, Blockchain dan Cyber Security kedepan. Bahkan kerjasama ini juga dimaksudkan menggaungkan hasil pengembangannya ke kawasan ASEAN.
“Bisa dikata, ini adalah kolaborasi bisnis terbesar yang dilakukan perusahaan yang fokus pada pengembangan teknologi Big Data di Indonesia,” ujar Mahendra.
Terkait acara Kenfeerensi Big data Indonesia 2019, Mahendra mengaku kegiatan digelar selama dua tanggal 19-20 November 2019 di Hotel Bumi Surabaya. Kegiatan ini merupakan event tahunan dan kali ini merupakan yang ke 5 kalinya.
“Kegiatan ini sudah kami gelar sejak tahun 2014. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman pada masyarakat Indoensia tentang konsep, teknologi, dan penerrapan Big data serta data science,” tanda Mahendra. (ris)