BISNISJATIM.ID – Syngenta Indonesia meluncurkan benih padi hibrida terbaru, Ningrat NK2133, di Pasuruan, Jawa Timur, pada 28 Agustus. Inovasi ini ditujukan untuk meningkatkan produktivitas padi nasional dan mendukung swasembada beras, sejalan dengan meningkatnya kebutuhan pangan di Indonesia.
Benih padi hibrida Ningrat NK2133 menawarkan tiga keunggulan utama: lebih bening, lebih berat, dan lebih tangguh. Varietas ini menghasilkan gabah bening dengan malai panjang berisi 230-300 bulir, berpotensi menghasilkan 10,80 ton per hektar dengan potensi mencapai 13,9 ton per hektar. Selain itu, NK2133 memiliki ketahanan terhadap hama dan penyakit utama seperti wereng batang coklat, hawar daun bakteri, dan blas daun, serta masa panen sekitar 115 hari setelah semai.
“Peluncuran Ningrat NK2133 menandai komitmen Syngenta Indonesia dalam membantu meningkatkan produksi beras nasional,” kata Nguyen Huy Cuong, Customer Business Manager Field Crops Seeds Syngenta Indonesia. “Hadirnya benih padi hibrida ini juga akan membuka peluang bagi petani untuk memaksimalkan pendapatan dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.”
Pemerintah mengapresiasi langkah ini sebagai dukungan terhadap program swasembada pangan Presiden Prabowo. Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, menyatakan bahwa peluncuran ini “menjadi langkah positif” dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita.
Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Ladiyani Retno Widowati, menambahkan bahwa NK2133 “menjadi bukti nyata bahwa inovasi di bidang pertanian terus berkembang.” Ia menyambut baik langkah Syngenta Indonesia dalam menghadirkan benih yang mampu mendukung peningkatan hasil panen petani, sekaligus menjawab tantangan ketahanan pangan nasional.
Dalam acara peluncuran yang dihadiri oleh 500 petani, Syngenta Indonesia juga memperkenalkan peTani Apps, platform digital yang membantu petani mengoptimalkan hasil panen melalui panduan penggunaan produk dan persiapan tanam. Menurut Imam Sujono, Seed Marketing Head Syngenta Indonesia, kombinasi benih unggul NK2133 dan teknologi digital melalui peTani Apps mencerminkan komitmen mereka dalam mendukung transformasi pertanian Indonesia menuju era yang lebih modern dan produktif.
Muchlis, seorang petani dari Sumenep-Madura, Jawa Timur, memuji NK2133 karena hasil panennya yang bagus, lebih berat, dan tahan terhadap penyakit hawar daun dan blas. “Petani Madura mencari yang tahan penyakit seperti ini,” tegasnya.
Peluncuran NK2133 adalah bagian dari rangkaian program Syngenta Indonesia untuk memajukan pertanian nasional. Sebelumnya, mereka meluncurkan buku panduan ‘’Raih Hasil Optimal Budidaya Padi’’ dan meresmikan Drone Learning Center di Cikampek, Jawa Barat, menegaskan visi Petani MAJU Syngenta Indonesia dalam mengoptimalkan hasil panen dan meningkatkan taraf hidup petani Indonesia. (JRN)