SURAKARTA-Pelindo III pada 2019 ini menyiapkan rencana investasi sebesar Rp 6,44 triliun. BUMN operator pelabuhan ini mengalokasikan dana untuk membiayai sejumlah proyek strategis di seluruh wilayah kerja di tujuh provinsi di Indonesia. Beberapa proyek diantaranya adalah proyek tahun jamak (multi years) dan sejumlah proyek baru.
Direktur Utama Pelindo III, Doso Agung, mengatakan dari rencana investasi tahun 2019 sebesar Rp 6,44 triliun itu, 84 persen atau sekitar Rp 5,4 triliun akan digunakan untuk menyelesaikan proyek tahun jamak dan 16 persen atau sekitar Rp1,04 triliun untuk proyek baru.
“Pekerjaan investasi kami tahun 2019 ini masih fokus pada penyelesaian pembangunan infrastruktur pelabuhan dan pendukungnya seperti akses jalan layang (flyover) yang menghubungan Terminal Teluk Lamong dengan jalan tol dan pembangunan Terminal Gilimas di Lombok Barat Nusa Tenggara Barat,” kata Doso Agung di sela Rapat Kerja Pelindo III di Surakarta, Rabu (13/2).
Doso menyebut investasi yang dilakukan Pelindo III akan berdampak bagi operasional pelabuhan, seperti jalan layang Terminal Teluk Lamong untuk mengurai kemacetan yang saat ini seringkali terjadi di jalan akses menuju Terminal Teluk Lamong. Dengan adanya jalan layang, jalan akses Terminal Teluk Lamong akan langsung terhubung dengan jalan tol Surabaya-Gresik.
Contoh lain, lanjut Doso, di Terminal Gilimas di Lombok Barat, NTB. Dulu, kapal pesiar tidak bisa bersandar di Pelabuhan Lembar (pelabuhan eksisting) karena kendala kedalaman alur dan kolam pelabuhan, para wisatawan kapal pesiar terpaksa menaiki kapal-kapal kecil untuk mencapai dermaga. Dengan adanya Terminal Gilimas ini kapal pesiar dapat langsung bersandar dan menurunkan wisatawan di terminal pelabuhan. Selain itu juga akan mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di NTB. Flyover Terminal Teluk Lamong dan Terminal Gilimas ini akan siap tahun 2019 ini.
Sedangkan beberapa proyek baru yang dikerjakan Pelindo III pada 2019 seperti pembangunan terminal LNG di Pelabuhan Tanjung Perak, pemasangan sejumlah shore power connection di sejumlah pelabuhan, dan modernisasi peralatan bongkar muat di sejumlah pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III.
“Sumber pendanaan masih menggunakan kas internal perusahaan serta hasil dari pinjaman global (global bond) tahun 2018 lalu yang sebesar 500 juta dollar AS. Kami juga akan lakukan kerja sama baik dengan sinergi BUMN maupun pihak swasta, serta mendorong optimalisasi sumber daya Pelindo III Group,” terang Doso.
Doso menambahkan setiap perencanaan dan pelaksanaan investasi di Pelindo III selalu berpegang teguh pada aturan dan prinsip tata kelola perusahaan. Karena itu Pelindo III pada akhir tahun 2018 lalu menggandeng Kejaksaan Agung untuk melakukan pendampingan melalui Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Pusat (TP4P) dan Daerah (TP4D).(RD)