Terimbas Covid 19, Fortune Mate Fokus Kembangkan Rumah Middle dan Pergudangan

Surabaya – Untuk menyiasati pasar properti yang masih lesu akibat padnemi Covid 19, PT Fortune Mate Indonesia Tbk melakukan terobosan dengan memasarkan rumah kelas middle di dekat bandara Juanda. Selain itu juga tetap fokus mengembangkan pergudangan.

Menurut Heranita Cyntia, direktur PT Fortune Mate Indonesia Tbk, imbas dari pandemic Covid 19 sampai saat pasar property masih lesu. Namun begitu pihaknya terus berusaha meningkatkan kinerjanya dengan berbagai cara.

Salah satunya adalah rencana mengembangkan rumah kelas middle di Kawasan Juanda Surabaya. Jumlahnya tidak banyak hanya 40 unit. Sebab iti, pihaknya yakin semua unit akan habis dalam waktu tidak lama.

“Kami optimis nanti respondnya akan bagus. Selain lokasinya strategis dekat Bandara Juanda juga harganya masih terjangkau,” kata Cyntia saat public expose di kantornya.

Saat ini memamg belum dipasarkan. Namun sudah ada beberapa unit yang terjual. Sebab itu, dia berharap, hingga akhir tahun ini minimal akan terjual sekitar 20 unit. Harga per unitnya mulai Rp 800an juta.

Dikatakan, pengembangan rumah kelas middle ini selain menyiasati market yang masih lesu, juga untuk mengotimalkan lahan yang ada. Pihaknya memiliki lahan yang tidak seberapa luas di dekat Juanda, namun lokasinya sangat strategis.

“Kami juga memiliki lahan lagi disana namun dari perusahaan afiliasi. Nanti juga akan kami bangu rumah,” tambahnya.

Sementara itu, corporate secretary Agustinus Sunarto, mengatakan, pihaknya juga tetap fokus mengembangkan pergudangan Fortune Business Industrial Park di dekat Juanda dan Pergudangan Romo Kalisari di Surabaya Barat.

Menurut Agustinus, permintaan pergudangan masih ada meskipun saat ini juga terdampak Covid 19. Hal tampak pada  kinerja tahun lalu dimana sekitar 80 persen berasal dari penjualan pergudangan.

Tahun lalu penjualan kami mencapai Rp 84,25 miliar atau naik 94.87 persen dari tahun 2018 yang sebesar Rp 43,23 miliar. Sekitar 80 persen berasal dari pergudangan,” kata Agustinus.

Soal kinerja tahun ini, pihaknya tidak berani mematok penjualan terlalu tinggi. Minimal targetnya sama dengan tahun lalu. Hingga 31 Maret 2020, penjualan  perseroan Rp 19,5 miliar turun 32,3 persen dari periode yang sama tahun 2019 yang mencapai Rp 28,8 miliar. (ris)