Songsong Indonesia Maju, Kemenperin Cetak 20.000 Start Up Tiap Tahun

SURABAYA – Untuk menyongsong Indonesia Maju pada tahun 2030, perlu diukung dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Salah satunya adalah dengan menyiapkan banyak generasi muda yang terjun langsung menjadi enterpeneur muda dibanyak lini bisnis.

Gatih Wibawaningsih, direktorat Jendral Industri Kecil Menengah (IKM) dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan, pihaknya terus mendorong lahirnya anak-anak muda yang mau terjun menjadi entrepreneur atau start up. Salah satunya dengan melibatkan kalangan santri dari pondok pesantren yang tersebar di banyak daerah di Indonesia.

“Jika anak-anak muda bisa dilatih dan dibekali dengan skill untuk menjadi wirausahawan termasuk para santri pondok pesantren, maka Indonesia akan semakin maju,” kata Gatih Wibawaningsih di Surabaya.

Dijelaskan, saat ini di Indonesia ada sekitat 28.000  pondok pesantren dengan jumlah santri sekitar empat jutaan orang. Sebab itu, pihaknya sengaja membikin program pelatihan kewirausahaan yang melibatkan lulusan SMU dan mahasiswa serta para santri.

Pihaknya menggelar program santri preneur sejak tahun 2013 untuk mencetak para santri menjadi entrepreneur muda. Hingga sekarang sudah ada 1.000 santri yang berhasil dilatih dan menjadi enterprenur. Kegiatan ini akan terus dilakukan kedepan dengan melibatkan banyak pondok pesantren dan santri.

“Sebenarnya tahun ini target kami melatih dan membimbing 20.000 santri dan yang lain menjadi calon enterprenur. Tapi pencapainnya melebihi. Sebab sampai sekarang sudah ada 30 ribu lebih enterprenur muda yang kami latih termasuk dari santri,” tandasnya.

Dikatakan, banyak sektor ekonomi yang bisa diberdayakan lewat pondok pesantren dengan melibatkan para santri. Mereka akan dilatih sampai memiliki skil sesuai demgan kebutuhan yang ada. Diantaranya adalah garmen, makanan ( kuliner) dan teknisi kendaraan bermotor.

“Tahun lalu ada 20 pondok pesantren yang kami bantu. Tahun ini kami naikan menjadi  40 pondok pesantren. Tahun depan mungkin sama.  Setiap pondok pesantren kami anggarkan sekitar 400 juta dalam bentuk bantuan peralatan wirausaha sesuai dengan kebutuhan,” ujarnya.

Menurutnya, sejak tahun 2013 pihaknya sudah aktif membantu banyak calon entrepreneur termasuk dari kalangan santri pondok pesnatren. Dijatim, beberapa pondok pesantren yang dibantu dalam rangka mengembangkan kewirausahaan tersebar di beberapa kota seperti Lamongan, Kediri, Mojokerto, Jember, Probolinggo dan kota kota lainnya.

Jatim memang memiliki potensi yang besar untuk melahirkan jumlah wirausahawan dari kalangan santri. Karena jumlah pondok pesantren di Jatim cukup banyak yakni sekitar 6.000 pondok pesantren (ris)