Petrokimia Gresik Dorong Produktivitas Pertanian Lewat Pasar Murah

Dirut PT Petrokimia Gresik (PG) Rahmad Pribadi saat pembukaan Pasar Murah Produk PG di halaman gerai pertanian Petromart milik PG di Kec. Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (18/7/2019).

PROBOLINGGO-PT Petrokimia Gresik (PG), produsen pupuk untuk solusi agroindustri, menunjukkan komitmennya pada peningkatan produktivitas pertanian melalui program ‘Pasar Murah Produk Petrokimia Gresik’ di halaman gerai pertanian Petromart milik PG di Kec. Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (18/7/2019).

Direktur Utama PG Rahmad Pribadi menyatakan dalam pasar murah ini, petani bisa menebus produk non-subsidi melalui sistem tukar kupon seharga Rp250 ribu. Dari kupon ini, petani bisa mendapatkan satu sak pupuk NPK Phonska Plus (kemasan 25kg), satu sak pupuk NPK Petro Nitrat (kemasan 25kg), satu pak dekomposer Petro Gladiator (kemasan 1kg), dan satu pak pupuk hayati Petro Biofertil (kemasan 2kg).

“Total harga produk tersebut jika dibeli di kios berkisar pada harga Rp388 hingga Rp518 ribu, sehingga diskon yang didapatkan petani melalui pasar murah ini mencapai sekitar 35-50 persen,” ujar Rahmad.

Kabupaten Probolinggo, lanjut Rahmad, dipilih karena berdekatan dengan Gunung Bromo. Kawasan ini terkenal subur, memiliki potensi pertanian yang besar, serta telah menjadi salah satu sentra hortikultura di Jawa Timur.

Tidak sekedar menjual produk murah, dalam kegiatan ini PG juga memberikan edukasi pertanian, yaitu melalui booth yang memperkenalkan aneka produk PG, cara aplikasi produk, konsultasi, serta layanan uji tanah gratis dengan menyediakan satu unit Mobil Uji Tanah.

“Petani bisa membawa sample tanahnya dan dapat mengetahui kondisi terkini tanah mereka. Setelah dilakukan uji tanah,petani akan memperoleh rekomendasi pemupukan yang tepat dan berimbang. Tujuannya agar lahan pertanian memiliki produktivitas optimal dan berkelanjutan,” tambah Rahmad.

Kegiatan pasar murah ini merupakan salah satu strategi program Transformasi Bisnis, yaitu memperkuat brand image produk non-subsidi untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar komersil domestik. Hal ini  juga menjadi strategis perusahaan untuk memperkuat posisi produk non-subsidi di pasar komersil, sekaligus sebagai antisipasi terkait wacana pengalihan subsidi pupuk.

Berdasarkan hasil riset dan uji coba di berbagai daerah, rangkaian produk PG tersebut telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian, termasuk di sektor hortikultura.

“Kami memiliki banyak produk non-subsidi dari hulu hingga hilir seperti benih unggul, pupuk, pengendalian hama, dekomposer, hingga probiotik. Karena taget kami adalah untuk menjadi dominant player dan market leader,” pungkas Rahmad.(Rishad Daristama)