Pameran di Surabaya, Bisnis Franchise Diperkirakan akan Kembali Bangkit

Surabaya – Bisnis dengan konsep waralaba kini mulai menggeliat kembali. Hal ini menyusul penurunan level PPKM di Indonesia sehingga berbagai kegiatan dengan protokol kesehatan ketat mulai dijinkan. Itupula yang dilakukan Neo Expo Promosindo yang menggelar event Info Franchise & Business Concept (IFBC)  di Surabaya mulai tanggal 29-31 Oktober 2021.

Menurut Fredy Ferdianto, MarCom Neo expo Promosindo, pameran perusahaan franchise ini diadakan dengan tujuan untuk mengajak semua pelaku bisnis khususnya yang berbasis platform franchise agar bangkit kembali setelah terpuruk akibat pandemic Covid 19.

Pameran kali ini merupakan expo franchise yang ke 155 yang digelar secara offline dan kedua yang digelar secara online sejak adanya badai Covid 19. Sebelumnya, pameran yang sama juga pernah dilakukan tahun lalu ditengah suasana masih pandemi.

Pameran franchise yang digelar di The Square Ballroom ICBC Surabaya tanggal 29 – 31 Oktober 2021. Pameran tersebut ada 50 stand dengan lebih dari  100 brand produk di Indonesia. Sedangkan pameran yang digelar secara virtual diikuti sekitar 60 stand dengan lebih dari 100 brand di Indonesia.

“Ini expo franchise ke 2 secara online yang kami adakan sejak adanya pandemi Covid 19. Sedangkan expo secara offline sudah yang ke 155 kalinya,” kata Fredy Ferdianto saat ditemui disela acara franchise expo di Surabaya, Jumat (29/10).

Menurutnya, tujuan diadakanya pameran ini adalah mengajak semua pelaku bisnis khususnya yang berkonsep franchise agar mau bersama-sama bangkit setelah terpuruk akibat pandemic Covid 19. Dia berharap, dengan pameran seperti ini ada banyak transaksi atau mitra kerja baru buat para pelaku bisnis franchise.

Dia yakin hal itu akan terjadi. Sebab, kondisinya sudah mulai normal sejak PPKM diturunkan ke level 1. Kegiatan masyarakat secara berangsur mulai berjalan normal kembali. Demikian juga kegiatan bisnis juga mulai berjalan normal lagi.

“Kami optimis nanti akan banyak dealing. Karena sejak pandemi banyak masyarakat yang membuka bisnis.  Dengan adanya expo franchise ini, mereka bisa menjalin kemitraan dengan siapa saja yang mereka mau sesuai dengan bisnis yang diinginkan,” katanya.

Dalam pameran kali ini banyak peluang bisnis yang ditawarkan secara franchise. Selain makanan dan minuman, juga ada retail HP, sekolah, kesehatann, pertanian, kecantikan, aplikasi keuangan dan banyak lagi lainnya.

Sementara itu, Angkasa Mapurbaya, Retail Partner Development Erafone, mengatakan, saat ini pihaknya membuka lebar-lebar pada masyarakat yang ingin mengembangkan bisnis retail handphone. Pihkanya membuka kesempatan bagi siapa saja yang mau menjadi bisnis Erafone di Indonesia.

Caranya, calon mitra Erafone hanya perlu menyiapkan modal kerja sekitar Rp 500 juta diluar tempat atau counter. Dengan dana tersebut semua kebutuhan HP dari semua brand akan disediakan Erafone. Kerjasama kemitraan ini berjalan selama lima tahun dan bisa diperpanjang.

Jika calon mitra Kerjasama belum memiliki tempat yang layak untuk mmebuka counter HP, tima dari Erafone juga bersedia melakukan survey lokasi. Kemudian memilihkan tempat yang cocok untuk bisnis HP yang bakal semakin moncer kedepan.

“Ini kesempatan terbaik. Kami merupakan satu-satunya yang membuka Kerjasama kemitraan untuk retail HP. Kami memberikan jaminan keuntungan Rp 40 juta untuk satu tahun pertama. Kami juga akan mengembalikan modal kerja Rp 500 juta setelah lima tahun dan tidak diperpanjang lagi,” kata Angkasa Mapurbaya.

Dijelaskan, market retail handphone tahun depan akan semakin bagus. Sebab kondisi ekonomu sudah semakin bagus. Selain itu, tahun depan teknologi informasi berbasis 5G juga sudah akan dimulai sehingga kebutuhan  handphone akan semakin tinggi.

Sebab itu, dia akan memasang target bisa menggandeng 500 mitra baru Erafone tahun depan. Jumlah tersebut akan menyebar ke semua wilayah di Indonesia. Sehingga mitra Erafone bisa menjangkau sampai ke tingkat Kecamatan di setiap Kabupaten atau Kota.

“Tahun market handphone 25 persen. Sementara untuk market modern tumbuh 30 persen. Kami yakin tahun depan harusnya bisa tumbuh lebih dari 30 persen. Saat ini kami memiliki 261 gerai dimana 28 diantaranya adalah kemitraan, Di Jatim sendiri baru ada di Malang, Madiun dan Ponorogo. Sedngkan di Surabaya semua counter kami kelolah sendiri,” tandas Angkasa Mapurbaya. (ris)