Merambah Surabaya, Mbiz Mengincar Medium Enterprise

 


Chief Commercial Officer Mbiz.co.id, Andik Duana Putra saat memaparkan tentang potensi pengembagan solusi e-procurment di Artotel Hotel Surabaya, Rabu (19/12).

SURABAYA-Penyedia platform layanan digital e-procurment business to business (B2B) terbesar di tanah air, Mbiz.co.id kini membidik perusahaan berskala menengah (medium enterprise) untuk memperbesar ceruknya.

Sejak resmi beroperasi pada Juli 2016 lalu, Mbiz.co.id mengalami pertumbuhan pesat.  Platform layanan digital e-procurment yang ditawarkan sedemikian cepat hingga mampu memikat perusahaan berskala besar. Saat ini Mbiz telah memiliki lebih dari 350 corporate buyers yang terdiri dari large corporate, perusahaan publik, perusahaan multinational, dan BUMN..

Produk yang disediakan Mbiz.co.id dibagi dalam 11 kategori, di antaranya peralatan industri, mesin dan bahan baku, otomotif dan transportasi, elektronik dan telekomunikasi, peralatan rumah dan lainnya. Selama dua tahun terakhir, Mbiz.co.id telah membukukan total transaksi bersih senilai Rp 2 triliun dengan pertumbuhan mencapai triple digit. Mbiz juga sudah menggaet 4.000 vendor yang menyediakan 90.000 produk atau stock keeping unit (SKU).

“Kami menyasar pasar B2B,” kata Chief Commercial Officer Mbiz.co.id, Andik Duana Putra, di Artotel Hotel Surabaya, Rabu (19/12).

Keunggulan platform e-procurement yang lengkap dan menyeluruh dari Mbiz.co.id menjadikan perusahaan-perusahaan penggunanya juga mendapatkan efisiensi pada jumlah SDM pada departemen pengadaan atau procurement.

“Departemen ini menjadi sebuah tim yang ramping, namun tetap mampu menghadirkan kinerja sesuai ekspektasi perusahaan,” kata Andik.

Efisiensi lain yang dapat dihemat perusahaan secara signifikan berkat kemitraan dengan Mbiz.co.id,

perusahaan-perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk membangun platform e-procurement

sendiri. “Cukup menggunakan platform dari Mbiz.co.id perusahaan-perusahaan dapat menghemat biaya pembuatan dan pengembangan platform, serta menghemat biaya pemeliharaan yang bisa mencapai Rp 6 miliar per tahun,” kata Andik.

Perusahaan-perusahaan yang bermitra dengan Mbiz juga tidak perlu lagi melakukan pencarian sendiri akan calon vendor atau melakukan pengecekan-pengecekan lainnya terkait kebutuhan pengadaan barang dan jasa, karena tugas ini dijalankan sepenuhnya oleh Mbiz yang akan berperan sebagai pihak yang mengonsolidasi vendor-vendor yang dibutuhkan. Selama ini, pengecekan vendor pada umumnya membutuhkan waktu lama. Untuk mengecek ketersediaan produk kepada satu vendor, tim procurement paling tidak membutuhkan waktu 3 hingga 7 jam.

“Dengan pendekatan one gateway procurement dari Mbiz.co.id, tim procurement perusahaan dapat memangkas waktu tersebut sehingga bisa fokus ke pekerjaan lain yang lebih diprioritaskan. Perusahaan menjadi lebih efisien dan lebih produktif,” papar Andik.

Andik lebih lanjut menyatakan makin meningkatnya kompleksitas kebutuhan bisnis telah menjadikan tim pengadaan barang dan jasa (procurement) sebuah perusahaan sebagai bagian vital dalam menentukan efisiensi, produktivitas, dan kinerja bisnis.

Banyak persoalan yang harus dihadapi oleh tim procurement seperti kerumitan dan lamanya mencari vendor yang sesuai kebutuhan dan kualifikasi, besarnya biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membangun platform e-procurement sendiri guna menjamin terselenggaranya proses pengadaan barang dan jasa secara transparan dan akuntabel, repotnya mengelola kelengkapan legalitas, hingga memastikan proses yang dijalankan menjunjung tinggi transparansi.

Dalam konteks tersebut, menurut Andik, potensi penyediaan layanana digital procurement masih terbuka lebar, apalagi untuk pemain yang menerapkan B2B seperti MBiz di Indonesia masih belum ada. “Capaian pertumbuhan 400 persen tahun ini belum ada apa-apanya dibandingkan market share yang ada, tidak sampai 1 persen dari total pangsa pasar yang tersedia. Ini menunjukkan potensi yang cukup besar untuk dikembangkan e-precurment di Indonesia kedepan, terutama untuk B2B memang belum ada pesaingnya,” kata Andik.

Untuk perluasan wilayah jangkauan layanan, Mbiz memilih kota Surabaya sebagai salah satu pasar penting. Karena  di kota ini pertumbuhan bisnis menunjukkan tren yang positif. “Kami berharap, Mbiz dapat menjadi salah satu motor pendorong agar pertumbuhan bisnis makin terus melaju berkat efisiensi dan produktivitas bisnis yang terus meningkat,” ujar Andik.

Selain itu, jumlah UKM di Jatim sekitar 12,1 juta UKM dari total 64 juta UKM di Indonesia merupakan potensi cukup besar bagi Mbiz untuk mengembangkan pangsa pasar untuk solusi e-procurment. “Segmen UKM di Jatim termasuk di kota Surabaya yang cukup besar dan terus mengalami pertumbuhan signifikan itulah yang menjadi alasan kuat kami menjadikan Jatim sebagai target pengembangan produk-produk kami kedepan,” kata Andik.

Tak hanya Surabaya, menurut Andik, sejalan dengan penambahan produk-produk dan marketplace Mbiz juga akan mengembangkan pasar di kota-kota besar lainnya di Indonesia. “Target kami berikutnya adalah Medan,” terang Andik.(RD)