Manufacturing Surabaya 2019 Dorong Pertumbuhan Produk Lokal

Event Director PT Pamerindo Indonesia, Maysia Stephanie (kiri) saat pembukaan pameran dagang ‘Manufacturing Surabaya 2019” di Grand City Convention & Exhibition Center, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/7/2019).

SURABAYA- PT Pamerindo Indonesia resmi membuka pameran dagang ‘Manufacturing Surabaya 2019’. Pameran mesin, perlengkapan dan peralatan industri manufaktur terbesar untuk pasar Indonesia Timur ini berlangsung mulai tanggal 17 hingga 20 Juli 2019 di Grand City Convention & Exhibition Center, Surabaya, Jawa Timur. Selain perusahaan dalam negeri, pameran yang ke-15 ini juga diikuti oleh lebih dari 270 perusahaan global terkemuka di industri manufaktur dari 15 negara.

Maysia Stephanie, Event Director PT Pamerindo Indonesia, mengatakan, pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia Timur termasuk di Jawa Timur masih terbuka lebar dan terus berkembang. “Pameran dagang Manufacturing Surabaya ini bertujuan untuk mempertemukan para pemain industri manufaktur dari berbagai sektor dan membuka lebih banyak peluang untuk kolaborasi, investasi, dan bisnis secara umum,” katanya.

Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, bahwa pertumbuhan industri manufaktur di Jawa Timur sepanjang triwulan IV 2018 mencapai 0,56 persen dibanding triwulan III pada tahun yang sama. Begitu juga jika dibandingkan dengan tahun lalu pertumbuhan industri besar dan sedang mencapai 7,19 persen.

Lalu, dari catatan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), kinerja sektor manufaktur mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional. Industri mesin dan perlengkapan tumbuh sebesar 9,49 persen, industri kulit dan alas kaki sebesar 9,42 persen serta industri logam dasar mencapai 8,99 persen.

Sektor lain yang juga mengalami pertumbuhan adalah furniture yang kebutuhannya di dalam negeri terus meningkat sejalan dengan mulai membaiknya bisnis properti. Industri furnitur masih menempati urutan tertinggi dengan pertumbuhan 14,27 persen di triwulan IV 2018 dibandingkan triwulan III, diikuti industri barang galian bukan logam sebesar 9,84 persen, industri logam dasar 7,28 persen, dan industri pengolahan tembakau 6,96 persen. Sementara industri minuman tumbuh 5,98 persen, diikuti industri pakaian jadi yang tumbuh 5,18 persen.

Joko Marhendro, General Manager CV. Anugerah Teknitama mengungkapkan, bahwa di pameran dagang ‘Manufacturing Surabaya 2019” Anugerah Teknitama sebagai distributor barang-barang konsumsi, mesin aksesoris dan suku cadang mengunggulkan produk dengan teknologi yang dikembangkan dari industri transformator serta beberapa robot industri, dan beberapa komponen untuk sistem manufaktur semikonduktor.  Produknya sebagian besar memang digunakan di industri otomotif. Namun seiring dengan tren otomatisasi dan banyaknya permintaan, kini mulai juga digunakan di industri furnitur, industri pengemasan, dan sejumlah industri produk masal. “Kami berharap dengan teknologi ini, mampu membuat proses manufaktur lebih efisien yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing global dan dapat menjadi salah satu kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi baik di kawasan ini maupun negara ini,” ungkap Joko.

Di sisi lain, saat sekarang pemerintah mengakselerasi pembangunan kawasan industri di luar Jawa khususnya di Indonesia Timur dan sekitar guna memacu pemerataan pertumbuhan ekonomi, peluang pun diraih oleh Kawasan Industri Jababeka, untuk mengembangkan bisnisnya ke seluruh penjuru negeri sembari mengulangi kesuksesannya dalam mengembangkan sebuah kota sebelumnya. Pengembangan ini sekaligus membuka kolaborasi dengan pelaku industri manufaktur untuk mengembangkan kawasan industri manufaktur baru. “Kawasan industri adalah kunci dalam meningkatkan produktivitas industri sehingga manufaktur dapat bersaing dalam skala nasional maupun internasional,” ujar Hyanto Wihadhi, Direktur Jababeka Real Estate.

Tak terkecuali Tata Rapika Globalindo, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang teknik lembaran logam (sheet metal engineering) juga tak ketinggalan menjadikan pameran sebagai peluang bisnis. Ir. Hie Tek Un, MBA, President Director Tata Rapika Globalindo menyatakan pameran ‘Manufacturing Surabaya 2019’ akan meningkatkan peluang bisnis serta memberikan kerjasama baru dengan para pelaku industri lainnya. Selaras dengan semakin pesatnya perkembangan kawasan-kawasan industri baru di Indonesia Timur, ia pun optimis dengan peluang yang bisa diraihnya untuk membesarkan ceruk pasar bagi produknya. “Kita optimis kebutuhan sheet metal engineering akan meningkat,” katanya.

Beberapa pemain besar yang terkait dengan ndustri baik dari dalam maupun luar negeri yang bergabung dan menampilkan produk-produk unggulannya di pameran Manufacturing Surabaya 2019 ini antara lain adalah Autonics, Brother, Delta Prima Makmur, DMG Mori, ETA Indonesia, Epson Indonesia, First Machinery, Guhring, Haas Automation, Hitachi Asia, Indobuana Sarana Sukses, Jaya Metal Teknika, Kawan Lama, Kyoritsu Electric Indonesia, Metrix Inspira, Mitsubishi Electric, Nord Indonesia, Pandulima Jayateknik, Radiant Jaya Bersama, Riyadi Putra Makmur, Tata Rapika Globalindo, Takamaz Indonesia, Trakindo Utama, Trumpf Indonesia, dan masih banyak lagi.

Selama pameran berlangsung, tiket masuk bagi pengunjung gratis dan terbuka baik bagi pengunjung bisnis ataupun perorangan, cukup membawa kartu nama atau undangan.

“Semoga mesin, perlengkapan serta peralatan yang dipamerkan di Manufacturing Surabaya ini dapat menjawab kebutuhan manufaktur saat ini sehingga dapat mendukung dan mengubah masa depan industri manufaktur Indonesia lebih baik lagi kedepannya,” pungkas Maysia.(ND)

Event Director PT Pamerindo Indonesia, Maysia Stephanie (kanan)