Ini Oleh-Oleh Bukalapak Bersama Tim Ekspedisi APPSI Jelajahi 34 Provinsi

Associate Vice President of Public Policy and Government Relations Bukalapak,Bima Laga bersama Ketua Tim Ekspedisi APPSI, Kiagus Firdaus sesaat setelah kedatangan Tim Ekspedisi Jalur Darat 34 Gubernur di Gedung Grahadi, Surabaya, Jumat (21/12).

SURABAYA-Mencari benang merah dan titik temu potensi antar Provinsi untuk kemudian saling disinergikan satu sama lain, itulah semangat dibalik ‘Ekspedisi Jalur Darat 34 Gubernur’ yang digagas Soekarwo, Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).

Tim Ekspedisi yang diikuti 7 pemuda berprestasi dan didukung beberapa korporasi, salah satunya adalah perusahaan e-commerce ternama Bukalapak mengambil start di Kantor Gubernur Aceh pada 7 September 2018.

“Tim ekspedisi akan menggali dan mengkaji keunggulan tiap provinsi, kemudian akan ditabulasi dan dianalisis kebutuhan satu provinsi yang bisa didapat dari provinsi lain, sehingga kita bisa mencari pengganti dari impor dan mewujudkan kemandirian ekonomi,” kata Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, yang didamping Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat memberangkatkan Tim Ekspedisi.

Dari Provinsi Aceh, Tim Ekspedisi terus bergerap melanjutkan perjalanan ke Provinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumbar, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu dan Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jabar, DIY, Jateng, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Kaltara, Gorontalo, Sulut, Sulteng, Sulbar, Sulsel, Sultra, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua, NTT, NTB dan  Bali. Tim ekspedisi mengakhiri perjalananan di provinsi Jawa Timur dan tiba di garis finish di kantor Gubernur Jawa Timur, Grahadi pada Jumat (21/12).

Genap 105 hari lamanya Tim Ekspedisi menjalankan misinya, menyusuri jalan darat sepanjang 17.579 Km dengan menggunakan 2 unit mobil SUV CRV Prestige selama 106 hari. Tim ekspedisi juga bertemu 34 Gubernur, 165 Bupati/Walikota, 170 UKM.

“Tim Ekspedisi berhasil merekam segala potensi, inovasi, surplus dan defisit serta harapan dari setiap Provinsi,” kata Kiagus Firdaus, Ketua Tim Ekspedisi APPSI sesaat setelah tiba di kantor Grahadi, Surabaya.

Selama Ekspedisi, menurut Kiagus, bekerjasama dengan Bukalapak banyak kegiatan yang dirasakan manfaatnya oleh setiap Provinsi, mulai dari branding potensi, inovasi dan aspirasi daerah serta kerjasama pembinaan, pendampingan dan pemasaran UKM melalui e-commerce, upgrade warung klontong go digital, pembayaran e samsat dan perijinan online, realisasi smart province, mirroring pembayaran pajak secara online, e-samsat, perijinanan, pembuatan aplikasi digital serta membangun smart province serta kerjasama dengan BPD dalam pembayaran dan masih banyak hal. “Ekspedisi ini diacungi jempol semua Gubernur,” kata Kiagus.

Bima Laga, Associate Vice President of Public Policy and Government Relations Bukalapak, mengakui banyak hal yang bisa dilakukan Bukalapak selama berkolaborasi dengan Tim Ekspedisi, yakni kerjasama mendorong UMKM untuk go digital. “Kita ajari mereka, bagaimana cara memfoto, packaging dan memasarkan produknya di pasar digital,” kata Bima.

Menurut Bima, keterlibatan Bukalapak dalam kegiatan ekspedisi, karena misinya sejalan dengan fokus Bukalapak yang ingin mendorong UMKM di Indonesia tumbuh dan bisa masuk pasar digital. Keseriusaan Bukalapak menggarap segmen UMKM karena 70 persen dari total produk yang ada di Bukalapak sekarang adalah hasil produksi dari UMKM. Saat ini, ada sekitar 4 juta UMKM telah bergabung di Bukalapak, sekitar 450 ribu di antaranya merupakan warung tradisional yang tergabung di Mitra Bukalapak, ditambah dengan jumlah pengguna yang mencapai 50 juta di seluruh Indonesia. “Komitmen Bukalapak adalah mengoptimalkan pemberdayaan UMKM di Indonesia agar naik kelas,” kata Bima.

Bima menyatakan bila masing-masing Kementerian mempunyai target yang berbeda soal jumlah UMKM yang go digital, namun Bukalapak pada 2019 nanti optimistis jumlah UMKM yang sudah go digital dan bergabung dengan Bukalapak akan meningkat dua kali lipat dari jumlah yang ada sekarang sebanyak 4 juta UMKM.  “Secara perusahaan, target kita tahun depan jumlahnya bisa double, bahkan kita optimistis bisa mencapai lebih dari dari 8 juta UMKM,” tandas Bima.

Optimisme itu juga salah satunya berkat kolaborasi dengan 34 Propinsi melalui APPSI. Bima berasumsi andai saja potensi UMKM Jatim sebanyak 12,1 juta UMKM bergabung dengan Bukalapak sudah pasti target 8 juta UMKM yang bergabung dengan Bukalapak sudah terpenuhi. “Kita targetkan tahun ini 100 persen UMKM di Jatim sudah go digital. Bekerjasama dengan dinas-dinas di daerah, kita dorong UMKM menjadi pelaku di pasar digital,” ujar Bima.

Smart Province

Bima mengatakan dalam kolaborasi dengan APPSI, Bukalapak juga turut mendorong terealisasinya Smart Province. “Kita mendorong pemerintah daerah untuk upgrade teknologi untuk mengoptimalkan layanan,” katanya.

Dia memapaparkan, Bukalapak telah menandatangani nota kerja sama dengan beberapa provinsi untuk mengoptimalkan potensi daerah melalui pemanfaatan teknologi, seperti dengan Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sulawesi Barat, dan beberapa provinsi lainnya yang turut menyambut baik kegiatan Ekspedisi. Bukalapak akan terus menggali potensi ini dan berharap dapat merealisasikan kerja sama dengan pemerintah provinsi di seluruh Indonesia, termasuk Indonesia bagian Timur dan terluar Indonesia.

“Untuk membantu memaksimalkan pelayanan publik melalui pemanfaatan teknologi di beberapa provinsi, Bukalapak nanti juga akan membuatkan laman khusus yang memuat informasi potensi daerah, pariwisata daerah, produk UMKM daerah serta perizinan,” papar Bima.

Kedepan, masyarakat pun dapat mengurus berbagai administrasi pemerintahan secara digital melalui aplikasi Bukalapak, seperti pembayaran pajak kendaraan bermotor, pengurusan surat tilang, dan implementasi birokrasi lainnya.

“Dengan dukungan teknologi Bukalapak, perwujudan Smart Province di berbagai daerah akan cepat terlaksana,” kata Bima.

Bima menyatakan, kolaborasi dengan provinsi tidak berhenti sampai di kegiatan ekspedisi ini. Beberapa gagasan akan ditindalanjuti dan direalisasikan, misalnya di Jatim Bukalapak akan memfasilitasi UMKM memiliki halaman khusus di laman mereka atau penajaman pemetaan UMKM di seluruh daerah di Indonesia. “Kolaborasi dan diskusi dengan pemerintah provinsi tentu kedepannya akan terus berlangsung. Kami harap dengan semakin kuatnya dukungan yang didapat untuk mendorong penetrasi digital guna meningkatkan efektivitas masyarakat, maka kita bisa secara bersama-sama mewujudkan percepatan pemerataan perekonomian di Indonesia,”tutup Bima.(RD)