Indosat Ooredoo dan Ericsson Pamerkan Pengalaman 3D-AR Berbasis 5G

Menkominfo Rudiantara menjajal pengalaman teknologi baru 5G melalui 3D-AR (Augmented Reality) di Kantor Indosat Ooredoo.

SURABAYA-Teknologi 5G yang digadang-gadang bakal menjadi tren di masa depan belum dipasarkan di Indonesia.

Rasa penasaran publik untuk segera menjajal aplikasi berbasis teknologi 5G yang sepertinya sudah tak terbendung direspon Indosat Ooredoo sebagai peluang untuk memperkenalkannya.

Indosat Ooredoo memang cukup getol mempersiapkan diri menghadirkan aplikasi berbagsi teknologi 5G di tanah air. Bahkan, operator telekomunikasi ini menjadikan teknologi 5G sebagai salah icon dari program transformasi yang dicanangkan di ulang tahunnya yang ke -51 tahun ini. Implementasi teknologi 5G juga dijadikan strategi Indosat Ooredoo dalam mengembangkan jaringannya ke depan.

Untuk menunjukkan kesiapannya mengadopsi teknologi 5G, Indosat Ooredoo menggandeng Ericsson untuk menghadirkan serangkaian ujicoba dan pameran teknologi 5G yang berlangsung pada 22-23 Nopember 2018 di Kantor Pusat Indosat Ooredoo. Selain

Serangkaian uji coba teknologi 5G, Indosaat Ooredoo juga menggelar diskusi panel, technology sharing dan demo agar pelanggan dan masyarakat lebih mengenal tentang keunggulan teknologi 5G.

“Uji coba 5G hari ini merupakan wujud kesiapan dan menjadi elemen penting dalam mewujudkan hal ini,” kata Chris Kanter, President Director & CEO Indosat Ooredoo.

Indosat Ooredoo melakukan ujicoba pengalaman 5G yang inovatif melalui 3D-AR (Augmented Reality). Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, sempat mencoba langsung 3D-AR itu dengan menyusun tampilan 3 dimensi dari organ-organ tubuh manusia, yang tampak seperti nyata.

Aplikasi kolaborasi 3D AR antara lain dapat digunakan di bidang edukasi dan customer support, untuk menghasilkan komunikasi visual yang lebih berkualitas dan efisien.

Arief Musta’in, Director & Chief Innovation Officer Indosat Ooredoo memapaparkan demo penggunaan 5G, terutama pengalaman 3D Augmented Reality memungkinkan inovasi dalam berbagai industri seperti pendidikan dan perawatan kesehatan. Pada demo itu, terlihat kecepatan 5G test bed mencapai ~10Gbps per UE (User Equipment) dari total 20Gbps, yang berarti jauh lebih cepat daripada LTE.

5G test bed juga memiliki beam tracking sebagai salah satu kemampuan unggulan 5G yang memungkinkan kapasitas serta kinerja yang lebih tinggi. Selain itu, teknologi ini juga memungkinkan streaming video 4K ke UE melalui radio 5G.

Sementara 3D-AR  menghadirkan pengalaman dan interaktivitas yang mendalam dengan objek virtual. Demo 3D-AR akan membawa peserta melihat dan berinteraksi dengan objek virtual yang terlihat hidup seperti anatomi manusia fotorealistik dan gambar 360 derajat dari planet Bumi.

Pengalaman yang mendalam ini dilakukan secara real-time kepada audiens yang lebih luas melalui 5G. Augmented Reality memiliki potensi yang sesuai untuk kasus penggunaan pada perusahaan serta pengaplikasiannya pada konsumen. Industri yang akan mendapat manfaat dari Augmented Reality termasuk industri jasa yang menyediakan bantuan jarak jauh, perawatan kesehatan, pendidikan dan ritel.

Selain menampilkan 5G test bed dan 3D-AR, Indosat Ooredoo maupun Ericsson juga menghadirkan demo lain, seperti 5G deployment considerations dan connected drones yang dapat diuji coba dari jarak yang lebih jauh atau dengan jalur penerbangan yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk melakukan itu, diperlukan konektivitas 5G nirkabel berlatensi rendah yang andal. Pada demo ini, drone nano terbang di atas model 3D-kota.

Ada juga LAA, yang merupakan solusi untuk hotspot berkapasitas tinggi misalnya di bandara, stadion, pusat perbelanjaan, yang menggunakan spektrum unlicense untuk meningkatkan kecepatan/kapasitas tambahan untuk LTE dan kemungkinan koeksistensi dengan WiFi. Yang terakhir di demo adalah NB-IoT yang akan dipakai untuk berbagai kasus penggunaan oleh Indosat Ooredoo.

Jerry Soper, Presiden Direktur Ericsson Indonesia, mengatakan 5G mewakili evolusi teknologi seluler utama yang dapat membuka kemungkinan dan aplikasi baru. Dia percaya, 5G akan memainkan peran utama dalam transformasi digital di Indonesia. Ericsson bekerja sama dengan Indosat Ooredoo untuk meningkatkan jaringan dan teknologi untuk para pelanggan.

“Kami berharap bahwa demonstrasi ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang manfaat 5G untuk kehidupan kita, dan bagaimana Ericsson dan Indosat Ooredoo akan terus bekerja sama untuk membawa kemampuan terbaik kita untuk meningkatkan kualitas jaringan di Indonesia,” kata Jerry.(RD)