Garap Pembeli Properti Asing, PropNex Indonesia Optimis Tahun 2023 Capai Transaksi Rp 5 T

Surabaya, BisnisJatim.Id – Rencana pemerintah yang akan mengijinkan orang asing membeli properti hunian di Indonesia diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap pasar properti di Indonesia. Sebab harga properti di Indonesia dibanding dengan negara Asia lainnya masih terbilang murah.

Menurut Luckyanto, CEO Propnex Indonesia, kebijakan  pemerintah yang akan mengijinkan orang asing membeli properti di Indonesia akan membawa angin segar bagi developer dan agen properti di Indonesia. Warga asing terutama dari Singapura dan China diperkirakan akan banyak berburu properti kelas high-end disini.

“Informasinya kebijakan itu sudah di setujui pemerintah. Developer besar juga sudah banyak yang menyiapkan formulanya untuk transaksi dengan warga asing. Notaris juga sudah menyiapkan proses AJB dengan multi language, Indonesia – Inggris dan Indonesia – China,” kata Luckyanto disela acara Propnex Indonesia Annual Convention (PIAC) 2023 di Newlife Ballroom Ciputra World Surabaya, Rabu, (8/3).

GARAP PEMBELI ASING : Luckyanto (kanan) didampingi Ismail Gafoor (dua dari kanan) dan pimpinan Propnex Indoensia menunjukan aplikasi PropNexPlus yang terintegrasi dengan platform Lamudi dan OLX untuk menjaring market lebih luas temasuk pembeli asing dari Singapura dan China.

Dijelaskan, optimisme tersebut disebabkan harga properti di Indonesia masih terglong lebih  murah dibanding dengan di Singapura. Di Singapura, harga apartemen di pinggiran kota saat ini sudah SGD 1,5 juta atau Rp 15 miliar dengan pajak sekitar 20 persen.

Dengan begitu, dana yang digunakan untuk membayar pajaknya saja sekitar Rp 2,5 miliar sudah bisa dipakai untuk membeli rumah mewah di Indonesia. Sementara dengan dana Rp 15 miliar, di Indonesia warga asing bisa membeli properti di kawasan elit pusat kota Jakarta.

“Ini membuka peluang yang besar. Akan banyak warga asing yang membeli properti di Indonesia terutama di Jakarta, Bali dan Batam. Sementara di Surabaya, mereka umumnya mencari industrial,” tambah Lucky, panggilan akrabnya.

Dia yakin, tahun ini kinerja Propnex Indonesia akan tumbuh dua kali lipat dari pencapai tahun lalu. Tahun 2022, Propnex Indonesia berhasil  mantrasaksikan berbagai macam properti senilai Rp 2,5 triliun. Jumlah tersebut naik hampir 100 persen dari pencapaian tahun 2021 yakni Rp 1,4 triliun. Selama kurun waktu 2020-2022 transaksi Propnex naik 300 persen dengan total nilai Rp 6 triliun.

Dari data tahun lalu, sekitar 40 persen transaksi berasal dari rumah baru (primary market). Dan sisanya yang 60 persen berasal dari secondary market. Sementara tahun ini baik primary market maupun secondary market diperkirakan akan berimbang. Khusus untuk pembeli asing, tahun ini diperkirakan mencapai 50 persen dari transaksi tahun lalu.

“Kami optimis tahun ini transaksi akan mencapai Rp 5 triliun. Mayoritas yang paling banyak dicari yang harganya diatas Rp 5 miliar untuk landed house dan Rp 2 miliar untuk apartemen. Sementara untuk local market sekarang banyak yang cari tipe besar dengan harga diatas Rp 2 miliar,” ujar Lucky.

BINCANG-BINCANG : Ismail Gafoor, CEO dan Founder Propnex Singapura (dua dari kanan) berbincang santai dengan pimpinan Propnex Indonesia sebelum acara Propnex Indonesia Annual Convention (PIAC) 2003 yang diikuti 450 agen Propnex dari berbagai kita besar di Indonesia

Untuk itu, pihaknya akan melakukan berbagai langhkah strategis. Diantaranya adalah meningkatkan skill tenaga pemasar atau agent serta memperkuat digital marketing. Selain itu, Propnex juga akan membuka headquarter di Jakarta dan 5 sub franchise di Jabodetabek serta satu cabang baru di luar pulau. Jumlah agen nya juga terus ditambah hingga mencapai 2.000 orang di tahun 2023.

Selain itu, Propnex juga memperluas jaringan market dengan terus mengupdate fitur aplikasi PropnexPlus. Saat ini aplikasi ini telah terintegrasi dengan dua platform besar di Indonesia yakni Lamudi dan OLX. Jumlah properti yang di listing di PropnexPlus sudah mencapai 50.000 unit dan semua terintegrasi dengan Lamudi dan OLX.

“Kami juga akan gelar International Properti Expo pada April nanti dengan melibatkan developer dalam dan luar negeri seperti Ciputra Group, Intiland Group, Pakuwon Group, Sinar Mas Group dan banyak lagi lainnya,” tandas Lucky.

Sementara itu, Ismail Gafoor, Founder dan CEO Propex Singapura menambahkan, pihaknya mengapresiasi Propnex Indonesia yang tahun lalu kinerjanya mencatat pertumbuhan luar biasa. Hal itu tidak mudah. Sebab kondisi ekonomi global lagi mengalami situasi yang tidak menentu.

Sebab itu, dia yakin, tahun ini Propnex akan mampu meningkatkan kinerjanya lebih bagus lagi. Apalagi sekarang peluang market yang bisa digarap semakin luas dengan diperbolehkannya orang asing membeli properti di Indonesia.

Pihaknya akan menyiapkan pelatihan internasional untuk para agen Propnex Indonesia dan Singapura. Hal ini agar mereka semakin muda melayani pembeli asing terutama dari Singapura dan China. Sebab pengalaman di Propnex Singapura, banyak pembeli dari China yang membeli properti di Singapura.

“Propnex Indonesia sangat impressive. Tetap grow disaat situasi global tidak menentu. Tahun ini to be stronger. Di Singapura harga properti sangat mahal. Karena itu, investor asing akan banyak yang beli properti di Indonesia. Sebab harganya masih murah. Ini opportunity yang harus ditangkap,” kata Ismail Gafoor. BJ3