Garap Pasar Kopi Premium, WAPO Optimis Tahun Ini Penjualan Tumbuh 10 Persen

Surabaya –  PT Wahana Pronatural Tbk tahun ini optimis akan mampu meningkatkan kinerjanya dengan pertumbuhan 10 persen. Sebab itu, emiten berkode WAPO ini akan memaksimalkan penjualan biji kopi premium selain komiditas rumput laut dan kopi biasa.

Menurut Artha Lovie Aprillailie, Direktur Utama WAPO, sebenarnya rencana menggarap pasar biji kopi premium sudah dilakukan tahun llau. Namun karena supply yang kecil dan cuaca yang kurang baik, akhirnya rencana tersebut tidka berjalan.

Untuk itu, mulai semester II/2022, pihaknya akan intensif menggarap market biji kopi premium. Dia yakin, hal itu akan terlaksana dengan baik. Sebab itu, selain mengharapkan dari pemasok lama, pihaknya juga akan mengikuti lelang biji kopi premium dari Balai Lelang pemerintah.

“Kami akan masuk ke Balai Lelang yang diadakan Bappebti untuk mendapatkan biji kopi premium. Berapapun jumlahnya akan kami serap selama kualitas dan harganya sesuai dengan harapan buyer kami,” kata Artha Lovie saat public expose, Rabu (27/7) di kantornya.

Dikatakan, permintaan biji kopi premium dari buyernya cukup besar. Dengan standard tertentu, biji kopi tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor. Sebagian juga untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.

Dia yakin, jika rencana ini berjalan dengan baik, maka kopi premium akan memberikan kontribusi sekitar 25 persen dari total pendapatan tahun 2022 nanti. Sementara sisanya yang 75 persen akan discover dari kopi biasa dan rumput laut.

Dia mengaku harga komoditas kopi premium mengalami penigkatan. Untuk kopi robusta sekitar Rp 30-35 ribu per kg. Sedangkan kopi arabica lebih mahal yakni Rp 100-120 ribu per kg. Untuk itu pihaknya akan memperkuat ketersediaan dananya untuk mendapatkan kopi baik yang premium maupun biasa.

Selain dari biji kopi baik premium dan biasa, pihaknya juga akan meningkatkan penjualan dari komoditas rumput laut. Harganya sejak April tahun ini mengalami peningkatan 100 persen. Semula harganya sekitar Rp 28 ribu per kg. Sekarang sudah tembus Rp 40 ribu lebih per kg.

“Kami yakin target growth 10 persen akan tercapai dengan baik tahun ini. Kopi premium akan kami kejar. Kami akan masuk ke balai lelang di Indonesia selain dari supply yang lain,” imbuhnya.

Soal kinerja tahun ini, dia mengaku akan lebih baik dari tahun lalu. Selama semester I/2022, pihaknya mencatat penjualan Rp 193 miliar, naik Rp 2 miliar dibanding tahun lalu periode yang sama yakni Rp 191 miliar. Komoditas biji kopi memberikan kontribusi 90 persen dan sisanya dari rumput laut.

Pihaknya juga mampu mencetak laba meskipun belum signifikan. Kalau tahun 2021 per 30 Juni masih merugi Rp 900 juta, maka per 30 Juni 2022 WAPO sudah mampu mencetak untung sebesar Rp 65 juta.

Sedangkan sepanjang tahun 2021, Perseroan mencatat penjualan Rp 317 miliar. Komoditas biji kopi memberikan kontribusi 85 persen atau Rp 270.9 miliar dengan kuantitas 11.535.227 kg. Sedangkan komoditi rumput laut sebesar 15 persen senilai Rp 46 miliar dengan jumlah 6.409.258 kg

“Kami akan genjot di semester 2 tahun ini terutama di kuartal terakhir. Demand banyak dan supply juga melimpa hingga awal tahun depan,” tutur Artha Lovie Aprillailie . (ris)